Selasa, 04 Agustus 2015

Tangisan Anak Nelayan



Kau berjalan di pelupuk ujung pantai
Bermondar-mandir dengan sedihan
Kegalutan hidup engkau rasakan
Hingga tak mampu kau menahannya

Bala tentara tangisan
Melihatmu dengan nasibmu
Terngiang senyum manismu
Dalam ribuan tetesan air mata

Secerca harapan dan ambisi
Hilang sirna dalam benakmu
Ujung tombakmu telah tumpul
Hingga kau tak bisa bertarung dengan hidup

Jiwamu tersiksa bertubi-tubi
Ragamu terkoyak-koyak keadaan
Hatimu penuh kelabu
Pikiranmu tak pernah tenang

Tangisanmu memekakkan dunia
 Tapi tak ada seorangpun mendengarmu
Hingga waktu memakan usiamu
Kau tetap seorang sebatang kara
Tinggallah senyummu dalam tangisanmu


By: Ahmad Halim Lubis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap berkomentar dengan:
bahasa yang santun
tidak mengandung SARA dan pornografi
berkomentar sesuai dengan topik
tidak saling menghina dan mengejek
jika hal tersebut dilanggar maka komentar akan dihapus. terima kasih.