Rabu, 29 Juli 2015

Lentera Putih

Dan semua tersesat
Dan semua tak bertepi
Dan semua dalam kegalutan

Dan hanya bisa mencari
Sebuah lentera putih
Dan sang pujangga prosa
Menelurkan karyanya

Dan selalu berharap
Semua berubah menjadi indah
Dalam kebohongan dunia maya
Berselimut maksiat dunia nyata

Sang ahli surga
Hanya bisa berzikir
Mengharap ridho Ilahi
Segenap penuh tangis bersamanya

Dan semua orang
Dalam halusinasi hambar berpedada
Mencari secerca harapan
Sebuah titik terang kehidupan


By: Ahmad Halim Lubis

AKU



Inilah aku
Seorang ikhwan bercorak riang
Di tengah parodi warna kehidupan
yang penuh kabut kenistaan

Inilah aku
Sang pencari kebahagiaan
Dalam detik menit yang singkat
Harapan dan keyakinan adalah mitraku

Inilah aku
Pengembara jiwa yang sabar
Meski badai ujian bergemuruh
Semangatku tak kan pernah habis

Inilah aku
Petualang hidup penuh keluh
Dalam jiwa dan hati yang rapuh
Duka mangsa mengitari senjaku

Inilah aku
Pencari cinta sejati
Dalam kegalutan asmara
Yang berkecamuk dalam jiwa

Dan inilah aku
Sang lelaki sejati


By: Ahmad Halim Lubis

Selasa, 28 Juli 2015

Kenangan di Kota Binjai Tercinta

Kalau bicara tentang kota Binjai, pasti gak akan pernah ada habisnya. Di kota kelahiran ayahku ini aku mendapatkan segudang pengalaman dan pelajaran berharga dalam hidupku. Meski aku lahir di Medan, aku lebih menikmati suasana yang tenang di kota kecil ini. Ya, kota kecil namun sangat bersahabat, penuh dengan sejarah, dan kalau jalan-jalan di kota ini pasti nuansanya berasa klasik banget. Untuk itu, kali ini aku akan menunjukkan beberapa hal dan tempat yang memberikan kenangan di kota Binjai tercinta ini.

Dijuluki Kota Rambutan

Kalau ditanya buah rambutan mana yang paling enak, pastilah jawabannya rambutan binjai. Rambutan yang berasal dari Binjai mempunyai rasa yang sangat manis, ukuran besar dan dagingnya lekang dari biji. Bahkan rambutan varietas dari Binjai ini sudah tersebar di seluruh Indonesia dan menjadi komoditas unggulan di pulau Jawa.



Ikon Kota Binjai

Kalau sudah memasuki kota Binjai, kita akan menjumpai sebuah tugu perjuangan yang terletak di tengah-tengah simpang tiga pertemuan jalur ke Binjai kota, Langkat dan Medan. Nah, tugu perjuangan '45 itu merupakan ikon kota binjai yang menjadi simbol perjuangan pahlawan pada masa penjajahan dulu. Sebenarnya ada satu lagi ikon kota Binjai yang terkenal dan sudah ada sejak zaman Belanda, yaiu tugu air yang berfungsi mengalirkan air bersih ke rumah-rumah di kota. Sayangnya, saat ini tugu air tersebut sudah tidak ada lagi karena beberapa tahun silam telah dirobohkan dan digani dengan deretan rumah toko yang padat. Sayang banget aku belum sempat liat tugu airnya. :(
Kalau anak Binjai asli pasti tahu sejarah mengenai tugu air tersebut. Konon katanya saat pertama kali warga Binjai mengetahui Indonesia telah merdeka, bendera merah putih pertama kali dikibarkan di atas tugu air tersebut.

Makam Pahlawan

Setelah melewati tugu perjuangan kita akan menjumpai yang namanya Taman Makam Pahlawan Syuhada yang menjadi tempat pemakaman bagi pahlawan dan aparat negara. Setiap malam 17 Agustus akan ada apel di sini untuk menapak tilas perjuangan para pahlawan dulu. Suasananya sangat tenang dan bersih.

Pasar Tavip

Pasar Tavip merupakan pusat pasar tradisional di Binjai yang sampai sekarang masih selalu ramai dipadati pengunjung. Segala jenis barang dijual di sana, mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, perlengkapan menjahit, ikan, sayur, buah, perlengkapan sekolah, dll. Pokoknya semua ada dech. Kalau warga Binjai sendiri sering menyebutnya pajak bawah, karena di pasar ini ada jalanan menurun yang di dalamnya juga dipenuhi berbagai barang dagangan. Barang-barang yang dijual disini masih murah-murah loh, waktu kecil aku sering sekali diajak berbelanja di pasar Tavip ini.


Tanah Lapang Merdeka

Kalau udah bicara tanah lapang merdeka Binjai, jadi makin kangen aja ama kenangan dan suasana di sana. Hihihihi. Di tanah lapang merdeka segala aktivitas dapat dilakukan. Di sini, warga Binjai dapat berjogging ria pada sore hari, kalau hari Minggu pagi-pagi banget malah udah ramai karena pada mau jogging dan senam. Di sana juga terdapat banyak fasilitas olahraga gratis yang terletak di sisi pinggir lapangan, ada wall untuk latihan panjat tebing, pentas dan lapangan voli yang semuanya bisa diakses gratis. Di sepanjang pinggiran lapangan juga ramai dipadati penjual berbagai makanan, dan pada malam hari tempat ini ramai banget sama anak-anak muda yang sekedar nongkrong ngilangin suntuk. Tanah lapang merdeka juga dipakai sebagai tempat upacara untuk hari besar nasional Indonesia seperti perayaan 17 Agustus.


 Pasar Kaget

Kalau siang di sini terlihat aktivitas biasa yaiu ruko-ruko yang berjualan dengan barang dagangannya masing-masing. Tapi, saat pukul 5 sore, ruko-ruko mulai tutup dan suasana baru pun dimulai. Ya, di sini saat malam hari akan menjadi tempat yang ramai karena di sepanjang emperan ruko tadi akan ada penjual makanan dan minuman beraneka ragam yang akan memanjakan perut kita. Selain tanah lapang merdeka, pasar kaget juga jadi tempat nongkrongnya anak muda. Tapi banyak juga sich orang tua yang datang ke sini untuk sekedar bersantai sambil menikmati makanan ringan dengan keluarga atau sahabat. Kalau malam hari kilauan lampu dari sepanjang jalan Ahmad Yani ini akan menyilaukan mata, karena yang jualan banyak banget. Mau makanan kelas berat sampe ringan ada, harga juga bersahabat. Pokoknya pecinta kuliner wajib mampir ke sini untuk mencicipi beberapa makanan spesialnya.



Kantor Walikota Binjai

Kantor walikota Binjai terletak di seberang tanah lapang merdeka. Di sini semua aktivitas administrasi kota Binjai dikerjakan dan berbagai arsip disimpan. Tempatnya yang strategis sangat mudah dijumpai di tengah kota.



Stasiun Kereta Api

Biasanya stasiun kereta api mengalami perubahan bentuk setelah beberapa tahun, tapi tidak demikian dengan stasiun kereta api di Binjai. Sejak zaman Belanda hingga sekarang arsitektur dari bangunannya masih sama, jadi berasa banget suasana jadulnya. Stasiun ini terletak di Jalan Ikan Paus dekat terminal bus. Kadangkala warga Binjai yang ingin ke Medan lebih memilih menggunakan jasa kereta api daripada angkutan umum dengan alasan lebih cepat dan nyaman.


Demikianlah beberapa tempat yang memberi kenangan di kota Binjai tercinta ini menemani kita. Harapanku sich, semoga nuansa jadulnya gak akan hilang tergerus modernisasi dan tetap dijaga sebagai aset kota. :)

Senin, 27 Juli 2015

PadaMu Rabbi



Dalam detak jiwa hatiku
Berkabut rasa penuh risau
Dalam setiap serpihan hati
Aku ingin kembali padaMu ya Allah

Sakit derita rasa di jiwa
Saat Kau tak pedulikanku
Rinduku rindu penuh harapan
Agar Kau selalu setia menjagaku ya Allah

Setiap denyut langkah
Napas, detak, tiupan, semarak jantungku
Tak akan pernah tenang
Bila ku tak ada di sisiMu ya Allah

Kini ku hanya bisa bernyanyi
Bernyanyi melihat dan mengagumi kebesaranMu
Tak lupa syukur dan ibadahku
Yang selalu mengiringi setiap langkahku ya Rabbi..


By: Ahmad Halim Lubis

Minggu, 26 Juli 2015

Hidup, Ilusi dan Bayang Semu





Mendayuh hati dikala gundah
Terpaut diam sisi terbelenggu
Berteteskan air setitik cerca
Timbul tenggelam dalam kenistaan

Prosa hanya sebuah media
Penyalur hati yang teraniaya
Belum lagi luka duka
Menjadi sebuah tema belaka

Akankah semua berakhir
dalam sebuah tetesan
Tetesan penuh kebahagiaan
Dalam renungan batin dan raga

Hidup hanya sandiwara
Yang memang harus dipentaskan
Tanpa harus ada perwatakan
Karena hanya ilusi belaka

Kini sebuah cahaya
Mejadi titik terang
Untuk melangkah ke depan
Bersama ilusi bayang semu


By: Ahmad Halim Lubis

Jumat, 24 Juli 2015

Sejatinya Cinta





Kubuka lembar baru dalam hidupku
Dan kujalani hidup dengan cintamu
Kusapa hariku dengan senyuman
Kunanti senyum manis darimu

                                Senyum yang memancarkan pesona
                                Pesona dawai cinta bagiku
                                Lalu melayanglah aku kealammu
                                Kealam penuh cintamu

Dan ketika aku merasakan
Begitu dalamnya cintamu
Maka lantunan syukur kuucapkan
Kepada Allah semata

                                                Jiwaku begitu rapuh tanpamu
                                                Mudah diterkam pusaran angin
                                                Terhanyut dalam lembah kenistaan
                                                Terjatuh dalam kelamnya cinta

Engkau anugerah ilahi
Yang tercipta untukku
Takkan kumenyakitimu
Sampai ajal menjemputku


Akan Kujaga Jiwa dan Raga ini Hanya Untukmu Seorang



                                                                                                                     By : Ahmad Halim Lubis

Mengukir Cinta di Belahan Jiwa




Ingin kulihat, ingin kudengar kehadiranmu disisiku
Lalu kusampaikan sejuta perasaanku mendalam padamu
Didalam sunyiku kau selalu hadir
Dan di dalam sepiku, bayangmu hadir begitu nyata

                                Maka sering dalam ramaiku terasa sunyi tanpamu
                                Kau telah mengembalikan separuh imanku
                                Dengan kasih dan cintamu
                                Terbukalah pintu kelam hatiku

Begitu yakin aku kepada Allah akan cintaku
Kumerasa dekat dengan Allah dengan bimbingmu
Kau membangkitkan semangatku yang telah pudar
Semangat akan kebenaran diatas kebenaran

                                Dan selama jantung berdetak
                                Dan darahku masih mengalir
                                Selama itu pula cintaku
                                Tetap utuh untukmu

Maka setiap laku agungmu
Membuat cintaku besar untukmu
Setiap kata terindah darimu
Menggetarkan setiap pundi-pundi hatiku

Untuk Mengatakan Bahwa Aku Cinta Padamu


                                                                                By : Ahmad Halim Lubis

Rabu, 15 Juli 2015

Memanusiakan Manusia


Entah dimana keadilan
Hati nurani pun telah tergadai
Kepedulian sosial yang kini tinggal sejarah
Tak ada kepekaan dengan sekitar
Masih adakah manusia yang tersisa
Di zaman yang katanya serba edan

Yang ku tahu, manusia adalah makhluk paling peka sosial
Memiliki nurani dan belas kasih
Punya hati dan akal pikiran
Tapi tak kudapati itu sekarang
Di sini, di kotaku, di negeriku tercinta
Yang ada hanya sosok yang berlagak seperti manusia
Namun hati lebih keji dari binatang

Korupsi merajalela
Orangtua bunuh anak, anak bunuh orangtua
Krisis keadilan melanda negeri
Hukum tajam ke bawah tumpul ke atas
Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin
Semua hal yang tak pantas dilakukan manusia marak terjadi

Akankah terjadi kemunduran evolusi
Dimana sifat manusia mundur ke sifat binatang
Wahai kawan, belum terlambat untuk berubah dan merubah semua
Kita semua sebagai penerus bangsa
Mari berjuang bersama memanusiakan manusia
Ya, memanusiakan manusia yang telah kehilangan jati diri sebagai manusia
Untuk kemakmuran dan keadilan negeri yang saat ini begitu kurindukan

By: Putri Yohani