Senin, 14 November 2016
Tangisan di peristiwa Subuh
Suara-suara itu terdengar pilu
Bagai nyanyian dipeluk rindu
Nada-nada itu terdengar haru
Bagai symphoni kegalutan asmara
Wajah-wajah itu masih terbayang
Dalam duka hati yang gundah
Senyum-senyum itu masih menghantui
di setiap denyut jantung dan nadi
Wahai sang pengembara jiwa
Terdengarlah rintihan tangis
Di tengah pantomim bertema cinta
Masih terdapat hati yang sayup
Matahari cepatlah engkau terbit
Bulan segeralah engkau terbenam
Bintang cepatlah engkau hilang
Dan burung segeralah engkau berkicau
Berilah arti pada pengembara jiwa ini
Dalam perihnya api cinta dan kehidupan
Kembalikan gadis pujaan hatinya
Karena takkan henti tangisannya
Sebelum cintanya, kasihnya, sayangnya kembali
By : Ahmad halim Lubis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Harap berkomentar dengan:
bahasa yang santun
tidak mengandung SARA dan pornografi
berkomentar sesuai dengan topik
tidak saling menghina dan mengejek
jika hal tersebut dilanggar maka komentar akan dihapus. terima kasih.